Peringatan Gunung Agung

Penyuntingan Naskah Berita


Berita adalah peristiwa hangat yang dilaporkan oleh redaksi di media massa, dapat berupa cetak, audio, audio visual, dan daring.
Peristiwa yang diliput di lapangan dan akan dilaporkan merupakan pekerjaan seorang repoter. Setelah meliput, laporan tersebut dijadikan sebuah naskah berita yang sesuai dengan rubrik masing-masing. Sebuah berita yang dilaporkan memiliki unsur penting, yaitu peristiwa, laporan, baru, hangat, dan redaksi.
Struktur penyusunan berita khususnya jenis berita langsung adalah piramida terbalik yang terdiri dari judul, date line, teras berita, tubuh berita, dan penutup.
Bahasa dan kalimat yang digunakan adalah singkat, padat, sederhana, lugas, menarik, dan mudah  dimengerti. Untuk memenuhinya harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Sebuah peristiwa yang akan dilaporkan membutuhkan kelayakan materi dan bahasa, maka  dibutuhkan seorang penyunting naskah berita atau sering disebut dengan editor.
Dalam penyuntingan naskah di media massa, dikenal dengan dua jenis penyunting, yaitu editor dari segi materi (redaktur rubrik) dan kopi editor dari segi kebahasaan (redaktur bahasa). Namun karena banyak media massa yang menganggap bahwa redaktur bahasa tidak diperlukan, sistem editing bahasa dirangkap oleh redaktur bahasa. Dengan begitu setiap rubrik memiliki tata bahasa yang berbeda-beda.
Tugas editor adalah mengubah naskah berita yang semulanya mempunyai banyak kesalahan –dari segi kebahasaan ataupun materi– menjadi naskah yang enak dibaca dan mudah dipahami.
Pekarjaan seorang editor profesional tidaklah ringan karena membutuhkan kesabaran dan ketelitian. Untuk menjadi seorang editor atau penyuting memiliki syarat tertentu, beberapa diantaranya yaitu  memiliki kemampuan menulis, memahami kode etik penyuntingan naskah, dan menguasai ejaan dan tata bahasa bahasa Indonesia yang berlaku.
Hal ini diperlukan agar dalam menyunting sebuah naskah dapat sesuai kode etik penyuntingan naskah yang berlaku dan mencapai pekerjaan yang profesional. Selain itu bahasa sesuai dengan ejaan yang disempurnakan dan gaya selingkung di media massa masing- masing.
Penyunting bukanlah penulis naskah, maka penyunting wajib menghormati gaya penulis naskah atau gaya selingkung yang digunakan dan wajib mengonsultasikan hal-hal yang akan mengubah naskah. Selain menyunting naskah, penyunting wajib merahasiakan informasi yang terdapat dalam naskah yang disuntingnya sebelum berita tersebut dimuat di media massa.

Komentar

  1. Ada baiknya kalau dicantumin sumber pada pengertian berita dan beberapa pengertian lainnya agar membantu mahasiswa lain bila ingin mengambil sbg literatur mereka hehe terima kasihhh😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih atas sarannya, akan segera diperbaiki 😊

      Hapus

Posting Komentar